Minggu, 14 Juli 2013

Pilkada Langsung Tak Perlu Boroskan APBD

SUARA MERDEKA
Jumat, 10 Desember 2004


PATI - Delapan dari 11 kabupaten/kota yang berada dalam Badan Koordinasi Pembangunan Lintas Wilayah (Bakorlin) I Jateng akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung pada 2005. Jumlah tersebut dinilai cukup banyak sehingga perlu diantisipasi agar semua berjalan lancar.

Kepala Bakorlin I Ir HM Sholeh mengemukakan, kedelapan daerah yang secara terjadwal akan menggelar pilkada langsung mulai pertengahan 2005 itu adalah Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang.

Sementara itu, di sela-sela halalbihalal dengan jajaran pers belum lama ini di Wisma Perdamaian, Gubernur H Mardiyanto mengimbau agar dihindari pemborosan APBD dalam pelaksanaan pilkada langsung tersebut. Dia berharap, pilkada digelar secara sederhana namun dengan hasil yang berkualitas.

Menurut saran HM Sholeh, sejak dini perlu langkah antisipasi atas pelaksanaan pilkada yang baru kali pertama digelar di Indonesia tersebut. ''Hal itu agar semua berjalan lancar dan demokratis tanpa diwarnai aksi kekerasan dan menghasilkan kepala daerah yang betul-betul didukung rakyat," ujar Sholeh di ruang kerjanya di Pati, kemarin, saat menerima audiensi rombongan Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Jateng yang dipimpin ketuanya, M Saronji SAg.

Audiensi berkaitan dengan rencana KDW Provinsi Jateng bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang di Pati menggelar Seminar "Pilkada Langsung dan Proses Demokratisasi di Daerah", Senin (13/12), di Rumah Dinas Bakorlin I Jateng Jalan Jenderal Sudirman Pati.

Akan tampil sebagai pembicara pada seminar tersebut, antara lain Drs HM Supito MM (mewakili unsur partai di Jateng), Drs Joko J Prihatmoko (peneliti sosial politik dan anggota KPU Kendal), Widjaya SH MHum (Dekan Fakultas Hukum Untag Semarang), dan Drs H Achmad Farid Abdulhadi MA (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pati). Sebagai keynote speaker adalah Gubernur H Mardiyanto.

Sholeh yang didampingi dua stafnya, Ir Murti Wibowo dan Drs Zaenal Arifin MSi, mengucapkan terima kasih kepada KDW dan FH Untag yang memprakarsai seminar tersebut di wilayahnya. Apalagi, pilkada langsung 2005 sudah di ambang pintu.

Sosialisasi Pilkada

Gubernur mengungkapkan, sosialisasi yang benar tentang pilkada langsung sangat perluk. Citra yang perlu diarahkan ke masyarakat ataupun penyelenggara adalah desain pilkada langsung di kabupaten/kota ataupun provinsi berbeda dari pemilu legislatif serta pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres).

Perbedaan itu, lanjutnya, terutama dari aspek penyelenggaraan administrasinya. Dalam hal ini, pilkada langsung perlu didesain secara sederhana dalam rangka untuk menghemat anggaran.

Dalam benak Gubernur, dari aspek administratif dan pelaksanaannya, pilkada langsung tidak berbeda dari pemilihan kepala desa. Masyarakat yang memiliki hak pilih cukup berkumpul di balai desa atau di tempat yang luas, kemudian pemilihan pun berlangsung.

Sementara itu, Ketua KDW Jateng M Saronji SAg mengatakan, kegiatan yang digelar bersama FH Untag di Pati itu dalam rangka memberi sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak terkait agar dalam pelaksanaan pilkada langsung dapat berjalan jujur, adil, lancar, demokratis tanpa diwarnai aksi kekerasan.

Sosialisasi dan langkah antisipasi perlu diefektifkan mulai saat ini mengingat gebyar pilkada di kabupaten/kota makin menghangat dengan mulai munculnya bursa calon.

Masyarakat, ujarnya, perlu paham makna pilkada langsung yang bertujuan untuk memilih kepala daerah yang dianggap terbaik untuk bisa memimpin daerahnya menuju pada kesejahteraan dan kedamaian. ''Hal yang terpenting, harus dihindari praktik politik uang,'' tegasnya. (G7-78j)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mamet pegang senjata

Mamet pegang senjata

FGD

FGD