Minggu, 14 Juli 2013

Pengenalan Teknik Jurnalistik bagi Guru Masih Minim




Bagi seorang guru, mengenal dan memahami dunia jurnalistik merupakan suatu hal yang penting. Tujuannya, agar pendidik memiliki kemampuan menulis yang baik dan benar sehingga akan membantu dalam proses belajar mengajar.

Dengan mengenal jurnalistik, diharapkan guru minimal bisa membuat press release agar sekolah tempat dia mengajar bisa lebih dikenal melalui media massa. Dengan maksud mengenalkan jurnalistik, Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Provinsi Jateng menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) dasar jurnalistik.

Kegiatan berlangsung di aula lantai II Penerbit Erlangga Jalan Puspowarno Tengah 38-40 Semarang, Sabtu (10/4), dan diikuti 51 kepala sekolah dan guru TK Islam atau Raudhatul Athfal (RA) dari Kota Semarang, Kendal, Demak, Ungaran, dan beberapa kota lainnya.

Ketua KDW Jateng Ali Arifin menyatakan, pelatihan diharapkan bisa meningkatkan minat guru untuk menulis. Menulis itu akan memberikan banyak manfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain. Apalagi bila tulisan sudah mulai diterbitkan di koran, hal itu bisa mengangkat citra seorang guru, jelasnya.
Materi Sejak pagi, para guru mengikuti berbagai pelatihan menulis oleh wartawan dari berbagai media cetak yang ada di Semarang. Materi pelatihan di antaranya teknik mencari dan menulis berita, kode etik jurnalistik, penulisan artikel, penulisan resensi buku, pembuatan press release, dan penulisan fiksi atau cerpen.

Seluruh pengajar adalah wartawan senior dari berbagai media, seperti Setiawan HK, Mohammad Saronji, Dicky P (Suara Merdeka), Sonya (Kompas), Sriyanto Saputra (Wawasan), Khusnul Huda (Sindo), Ida Nur Laela (Radar Semarang), dan juga Reza Taufani (Meteor).

Selama mengikuti pelatihan, peserta terlihat antusias menjalani satu demi satu materi yang diajarkan. Tak hanya mengenal cara menulis, peserta juga diperkenalkan teknik fotografi dasar oleh fotografer Suara Merdeka, Sutomo. Kholifah (34), guru RA Al Khoiriyah Semarang, mengakui besarnya manfaat mengikuti pelatihan dasar tersebut. Menurutnya, selama ini masih jarang ada pelatihan jurnalistik, terutama bagi guru RA.

Dengan mengenal jurnalistik, lanjut dia, pihak sekolah pun akan lebih mudah membuat press release. Kalau sudah bisa membuat press release yang baik, kegiatan di sekolah pun akan lebih mudah diinformasikan melalui media massa, katanya. (H23-45)

Sumber: Suaramerdeka.Com
Diambil dari http://www.kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mamet pegang senjata

Mamet pegang senjata

FGD

FGD