Kamis, 04 Juli 2013

Ganjar Pranowo, Romantika Mahasiswa 'Abadi'

TEMPO.CO, Jakarta--Ganjar Pranowo tak risih pernah jadi mahasiswa abadi. Sebab, ia memang menghabiskan waktu cukup lama untuk lulus dari Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada. Tapi baginya, romantika di bangku kuliah menjadi pengalaman tersendiri yang tak akan pernah bisa dilupakan. "Saya ini delapan tahun kuliah, pernah cuti kuliah dua kali karena gak ada biaya semester," kata dia kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Ada cerita lucu masa kuliah yang selalu diingat oleh politisi PDI Perjuangan yang baru saja terpilih sebagai gubernur Jawa Tengah ini. Yaitu saat ia menjalani ujian skripsi tahun 1995. Saat itu, Ganjar mendapat jadwal ujian berbarengan dengan adik kelasnya bernama Nike. Ganjar mendapat urutan kedua menghadap sang dosen penguji, yaitu Prof Nindyo Pramono.

Adik kelasnya yang mendapat giliran pertama, keluar dengan berurai air mata. Ganjar pun penasaran. Ternyata, sang adik kelas yang pintar itu sedih karena tidak bisa menjawab satu dari sembilan pertanyaan.

"Lah, aku cuma bisa jawab satu pertanyaan dari 9 aja tertawa kok. Sampai ditanya belajar apa tidak. Seminggu ini saya belajar terus prof, tapi kan orang bisa lupa toh prof," kata Ganjar tertawa ketika mencoba mengulang kalimat yang diucapkannya dulu.

Ganjar cukup beruntung. Ujiannya lebih cepat dari jadwal karena sang profesor mendapat telepon mendadak dan harus melayat koleganya yang meninggal dunia. "Waktu ujian itu saya "save by the bell". Harusnya dua jam jadi cuma satu jam," ujarnya tersenyum.

Tapi yang paling diingat Ganjar adalah saat ia dan Nike dipanggil sang profesor ke ruang kerjanya usai ujian. Profesor memuji Nike dan menyebut prediksinya mengenai karir ke depan. "Kata dia "Aku yakin kamu jadi doktor". Eh, beneran dia jadi doktor."

"Aku enggak digituin. Aku dipeluk, profesornya bilang "Kamu pasti cari kerjaan mudah". Gitu aja," kata Ganjar terkekeh.

Meski tidak diprediksi mendapat gelar doktor, toh Ganjar tetap bangga. Skripsinya tentang hukum dagang yaitu merger dan akuisisi, tidak memerlukan revisi satu kalimat pun. Dan kini, Ganjar sedang menyelesaikan tesis S2-nya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia.

MUNAWWAROH | HERU TRIYONO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mamet pegang senjata

Mamet pegang senjata

FGD

FGD